TUGAS INDIVIDU I
READING REPORT

Mata Kuliah : Marketing Informasi
Tema              : Manajemen Pemasaran Untuk Perpustakaan
Dosen                        : Dra. Hj.. Ninis Agustini Damayani, M.Lib
  Saleha Rodiah S.Sos, M.Si

di susun oleh :
Tiara Desyanti Raharja
210210120056

logo-unpad1-299x259.jpg


DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013

MANAJEMEN PEMASARAN UNTUK PERPUSTAKAAN

1.     Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok dalam suatu perusahaan untuk mempertahankan hidup dan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen agar perusahaan tetap bisa berkembang, atau konsumen mempunyai pandangan baik terhadap perusahaan tersebut. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008:6),” merupakan proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.
Definisi yang paling luas yang dapat menerangkan secara jelas arti pentingnya pemasaran dikemukakan oleh Stanton, William J. dalam Basu Swastha :
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.(2000:4). Dari definisi di atas dapat diterangkan bahwa arti pemasaran jauh lebih luas dari arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen sampai dengan menentukan cara promosi dan penyaluran/penjualan produk
tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan sistem.
Saat ini, pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno
sebagai membuat penjualan – “ bercerita dengan menjual”- tetapi dalam
pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan. Menurut
guru managemen Peter Drucker dalam Kotler (2008:6), “ Tujuan
pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlakukan lagi”. Penjualan
dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar
seperangkat sarana pemasaran yang bekerja sama untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.
Perusahaan yang sudah mulai mengenal dan memahami bahwa
pemasaran merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan
perusahaan konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler (1994:34),”Konsep
pemasaran adalah suatu orientasi terhadap kebutuhan dan keinginan
pelanggan, didukung oleh suatu pemasaran secara terpadu yang ditujukan
untuk membangkitkan kepuasan pelanggan sebagai kunci untuk
memenuhi tujuan-tujuan organisasi”.
Menurut Tjiptono,”Konsep pemasaran (marketing concept)
berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak
pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan (costumer value) kepada pasar
sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing”. (2008:22)
Tujuan akhir pemasaran adalah membantu organisasi mencapai
tujuannya. Tujuan utama dalam perusahaan adalah mencari laba.
Sedangkan tujuan lainnya adalah mendapatkan dana yang memadai
untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial dan pelayanan publik.
Tiga unsur pokok konsep pemasaran menurut Basu Swastha & T.
Hani Handoko (2000:6) adalah orientasi pada konsumen, penyusunan
kegiatan pemasaran secara integral (integraded marketing) dan kepuasan
konsumen (consumer satisfaction).
Seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan yang menganut konsep
pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Penggunaan
konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang keberhasilan
bisnis yang dilakukan.[1]
Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 6) yaitu “sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.
Pemasaran, menurut Daryanto (2011 : 1) adalah “suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”. Pemasaran, menurut Tjiptono (2008 : 5) adalah “fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Defenisi pemasaran yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat diketahui bahwa pemasaran merupakan suatu system dari kegiatan bisnis yang saling berhubungan dan ditujukan untuk merencanakan, mendistribusikan dan mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.[2]
Pemasaran adalah kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan dengan konsumen, Seperti yang diungkapkan oleh Boyd, Walker, Larreche (2005) pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran”. Konsep inti pemasaran merubah peran pemasaran seiring dengan kesadaran akan pentingnya pelanggan bagi suatu perusahaan,

 Menurut Kotler, (2007): menyatakan bahwa .Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.[3]
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial
Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi..[4]
Murphy  medefinisikan pemasaran sebagai berikut :
“A marketing concept as an integral part of strategic planning that starts with identification of customer need and
ends with the successful sale and distribution of the product or service.”
Pemasaran adalah sebuah konsep yang merupakan bagian integral dari suatu perencanaan strategis yang dimulai dengan
mengidentifikasikan kebutuhan pengguna dan diakhiri dengan suksesnya penjulan dan pendistribusian dari suatu produk
atau jasa.
Secara kontekstual definisi tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa apapun layanan jasa yang ditawarkan oleh
perpustakaan harus diawali dan berorientasi kepada kebutuhan pengguna dan diakhiri dengan keberhasilan layanan yang
ditawarkannya. Konsep tersebut sebetulnya sudah banyak dipahami oleh para pustakawan di Indonesia. Namun dalam
prakteknya masih banyak kendala yang dihadapi, misalnya tentang proses pengadaan bahan pustaka yang memakan
waktu yang lama dan minimnya dana untuk perpustakaan.[5]
Definisi pemasaran :
Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya (American Marketing Association)
Definisi manajemen pemasaran :
Seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul [6]
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Pengertian Manajemen Pemasaran
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).

Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a.       Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b.   Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c.   Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.[7]
a Pengertian Pemasaran :
Kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit
atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar
dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga,
mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui
proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan
mencapai tujuan perusahaan. KONSEP-KONSEP INTI PEMASARAN
Konsep produksi :
Konsumen menyukai produk yg tesedia dan selaras
dengan kemampuan dan manajemen berkosentrasi
pada efisiensi produksi dan distribusi
Konsep Produk :
Konsumen menyukai produk yg bermutu dan kinerja
baik serta keistimewaan yg mencolok, manajemen
harus memperbaiki terus-menerus produknya
Konsep Penjualan :
Konsumen tidak akan membeli banyak produk
kecuali manajemen melakukan usaha promosi dan
penjualan yg baik
PEMASARAN
􀂊 KONSEP-KONSEP INTI PEMASARAN
Konsep Pemasaran :
Penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
pemberian kepuasan secara lebih efektif dan efisien dari yg
dilakukan pesaing
􀂊 BAURAN PEMASARAN
Bauran Pemasaran atau Marketing Mix adalah Kombinasi
dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi
Pengertian Produk :
Suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak
dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan
pengecer, yg diterima oleh pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan
Pengertian Saluran Distribusi :
Saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan dari produsen ke konsumen atau
pembeli industri
Pengertian Harga :
Sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya
PEMASARAN
􀂊 BAURAN PEMASARAN
Pengertian Promosi :
Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk
mengarahkan sesorang atau organisasi kepada
tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran[8]

 Konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang menarik. Konsep ini menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada agresifnya tenaga penjual, tetapi lebih kepada keputusan konsumen untuk membeli suatu produk.
Definisi pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) seperti yang dikutip oleh Rhenald Kasali (1998:53) adalah:
Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.
Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai definisi pemasaran. Nitisemito dalam Rambat Lupiyoadi (2001:31), mengemukakan pemasaran adalah “Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”.
Konsep inti pemasaran menurut pendapat di atas menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya proses pemasaran. Dalam pemasaran terdapat produk sebagai kebutuhan dan keinginan orang lain
yang memiliki nilai sehingga diminta dan terjadinya proses permintaan karena ada yang melakukan pemasaran.
Adapun definisi pemasaran menurut Philip Kotler (2005: 10) yaitu:
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Dari definsi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan individu dan kelompok dengan menciptakan pertukaran sehingga memberikan kepuasan yang maksimal.
Pertukaran memiliki makna penting dalam definisi pemasaran. Konsep pertukaran sebenarnya sangat sederhana. Maksudnya bahwa seseorang memberikan sesuatu untuk menerima sesuatu yang lain dari pihak lain tersebut. Menurut Lamb, Hair, McDaniel (2000: 6) ada lima kondisi yang harus dipenuhi supaya pertukaran bisa terjadi :
1. Harus paling tidak terdiri dari dua pihak.
2. Tiap pihak harus memiliki sesuatu untuk dihargai oleh pihak lainnya.
3. Tiap pihak harus mampu melakukan komunikasi dengan pihak lainnya dan mengirimkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh pihak yang melakukan perdagangan tersebut.
4. Tiap pihak harus bebas untuk menerima atau menolak penawaran dari pihak lain tersebut.
5. Tiap pihak harus mau dan setuju melakukan transaksi yang telah disepakati sebelumnya. [9]

2.     Tujuan pemasaran

proses pemasaran bertujuan untuk memuaskan konsumennya dengan mengenali apa yang dibutuhankan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar.[10]
Menurut
guru managemen Peter Drucker dalam Kotler (2008:6), “ Tujuan
pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlakukan lagi”. Penjualan
dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar
seperangkat sarana pemasaran yang bekerja sama untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.
Perusahaan yang sudah mulai mengenal dan memahami bahwa
pemasaran merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan
perusahaan konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler (1994:34),”Konsep
pemasaran adalah suatu orientasi terhadap kebutuhan dan keinginan
pelanggan, didukung oleh suatu pemasaran secara terpadu yang ditujukan
untuk membangkitkan kepuasan pelanggan sebagai kunci untuk
memenuhi tujuan-tujuan organisasi”.
Menurut Tjiptono,”Konsep pemasaran (marketing concept)
berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak
pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan (costumer value) kepada pasar
sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing”. (2008:22)
Tujuan akhir pemasaran adalah membantu organisasi mencapai
tujuannya. Tujuan utama dalam perusahaan adalah mencari laba.
Sedangkan tujuan lainnya adalah mendapatkan dana yang memadai
untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial dan pelayanan publik.
Tiga unsur pokok konsep pemasaran menurut Basu Swastha & T.
Hani Handoko (2000:6) adalah orientasi pada konsumen, penyusunan
kegiatan pemasaran secara integral (integraded marketing) dan kepuasan
konsumen (consumer satisfaction).
Seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan yang menganut konsep
pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Penggunaan
konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang keberhasilan
bisnis yang dilakukan.[11]

 Drucker (dalam Kotler dan Armstrong, 2008 : 6) ”tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlukan lagi”. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana pemasaran yang bekerjasama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.[12]
TUJUAN SISTEM PEMASARAN
Ada empat alternatif dari sistem pemasaran yaitu :
Memaksimumkan Konsumsi
Pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan
merangsang konsumsi maksimum, akhirnya
menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan
kemakmurkan maksimum
Memaksimumkan Kepuasan konsumen
Tujuan sistem pemasaran lain adalah
memaksimumkan kepuasan konsumen, bukan
konsumsi. Tetapi mengukur kepuasan konsumen
tidak mudah ; belum adanya tolak ukur kepuasan dari
produk pada individu, kepuasan dari produk atau jasa
yang baik diimbangi oleh kejelekkan dari pencemaran
lingkungan, kepuasan yg diterima sesorang
tergantung dari sedikitnya orang lain memiliki barang
tersebut.
Memaksimumkan Mutu Hidup
PEMASARAN
􀂊 TUJUAN SISTEM PEMASARAN
Memaksimumkan Mutu Hidup
Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas,
ketersediaan, dan harga pokok barang ; mutu
lingkungan fisik; dan mutu lingkungan kultur[13]

3.     Pentingnya pemasaran perpustakaan

a BAB I.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PEMASARAN
Hal utama yang menjadi dasar perlu adanya pemasaran bagi perusahaan
adalah karena produk yang dihasilkannya tidak bisa mencari konsumennya sendiri.
Oleh karena itu, di setiap koorporat selalu terdapat bidang khusus yang menangani
distribusi produk mereka agar sampai ke tangan konsumen. Divisi tersebut dinamakan
divisi pemasaran, yang di dalamnya termasuk bagian penjualan.
Semakin ketatnya kompetisi di antara perusahaan, menjadikan bidang
pemasaran ini mendapat perhatian sangat serius para ahli, karena ia menjadi semacam
roh bagi sebuah koorporat. Betapa pun bagusnya sebuah produk, tanpa didukung
pemasaran yang memadai, akan menjadi sia-sia. Kualitas sebuah produk memang
menentukan daya tarik bagi konsumen, tetapi tanpa didukung model pemasaran yang
memadai, akan sulit sampai ke tangan konsumen.
Sebuah produk barang atau jasa tidak akan dibeli apabila konsumen tidak
mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa
harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk perlu diberikan
informasi yang jelas mengenai:
· Sebuah produk beserta mutunya.
· Kegunaan produk tersebut serta cara penggunaanya.
· Di mana produk tersebut bisa didapatkan
· Jika dianggap perlu disebutkan berapa harganya
Kedua poin pertama dilakukan oleh bagian promosi. Setelah sebuah produk,
baik berupa barang mau pun jasa cukup dikenal oleh konsumen, barulah sarana
distribusi agar produk tersebut sampai di tangan konsumen ditentukan strateginya. Ini
dilakukan oleh bidang penjualan. Kedua bidang tersebut merupakan bagian dari divisi
pemasaran.
A. Pengertian Pemasaran
Secara umum, pemasaran cenderung didefinisikan sebagai proses distribusi
barang atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan atau koorporat kepada konsumen.
Perhatikan difinisi-definisi berikut :
1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
1
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari
tangan produsen ke tangan konsumen.
2. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau
dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan
konsumen.
3. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American
Merketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan
pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
sumber : http://organisasi.org
Jika kita tilik pengertian di atas, maka pemasaran hanya diartikan sebagai
kegiatan mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen. Dengan pengertian
seperti itu menjadi tak ada bedanya antara pemasaran dan penjualan.
Hingga saat ini masih banyak orang, termasuk beberapa eksekutif, belum
bisa memahami perbedaan antara pemasaran dengan penjualan. Padahal,
sesungguhnya kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda.
Dalam konsep penjualan, suatu perusahaan meluncurkan produk baru.
Setelah itu, perusahaan tersebut menggunakan segala methoda penjualan untuk
merayu konsumen agar membeli produk tersebut. Setelah konsumen terbujuk,
diharapkan mereka mau membeli produk tersebut sehingga perusahaan memperoleh
laba. Jadi, dalam konsep penjualan, perusahaan mengarahkan permintaan konsumen
agar sesuai dengan produk yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan konsep
pemasaran. Di dalam konsep pemasaran, langkah perusahaan diawali dengan
penjajakan untuk mengetahui apa yang diinginkan atau dibutuhkan konsumen.
Kemudian, perusahaan tersebut mengembangkan sebuah produk yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen, dari sini perusahaan mendapatkan
laba. Di sini, perusahaan menyesuaikan produk mereka untuk memenuhi keinginan
atau kebutuhan konsumen.
Willian J.Stanton dan Y Lamarto dalam buku Prinsip Pemasaran
memberikan intisari perbedaan penjualan dan pemasaran sebagai berikut :
Penjualan Pemasaran
1. Tekanan pada produk 1
.
Tekanan pada keinginan konsumen
2. Perusahaan pertama-tama membuat
produk dan kemudian mereka-reka
bagaimana menjualnya
2
.
Perusahaan pertama-tama menentukan
apa yang diingini dan kemudian
mereka-reka bagaimana membuat dan
menyerahkan produknya untuk
2
memenuhi keinginan itu.
3. Manajemen berorientasi ke volume
penjualan
3
.
Manajemen berorientasi ke laba usaha
4. Perencanaan berorientasi ke hasil
jangka pendek, berdasarkan produk
dan pasar
4
.
Perencanaan berorientasi ke hasil
jangka panjang, berdasarkan produkproduk
baru, pasar hari esok dan
pertumbuhan yang akan datang.
Dengan pembedaan tersebut, WY. Stanton memberi pengertian bahwa
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Dengan definisi ini, bisa diketahui bahwa penjualan merupakan bagian
dari divisi pemasaran. Sedangkan job deskripsi untuk pemasaran sendiri
mencakup aktivitas yang sangat luas dan kompleks.
Jika aktivitas penjualan baru dimulai setelah sebuah produk diproduksi,
maka aktivitas pemasaran diawali sebelum suatu produk dibuat. Divisi pemasaran
bertanggungjawab atas perencanaan sebuah produk supaya produk tersebut sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Setelah produk berhasil diproduksi,
selanjutnya tugas pemasaran adalah ikut dalam proses penentuan harga.
Kemudian, ia juga bertanggung-jawab untuk mempromosikan produk itu supaya
dikenal konsumen, dan kemudian menentukan dan melakukan agar proses
distribusi produk tersebut bisa mencapai tangan konsumen dengan menyenangkan
dan memudahkan konsumen. Jadi, aktivitas pemasaran dimulai jauh sebelum
sebuah produk diproduksi sampai proses distribusi produk supaya sampai ke
konsumen. Dengan demikian, bagian penjualan merupakan salah satu bagian dari
aktivitas pemasaran.
B. Ruang Lingkup Pemasaran
Jika diperhatikan, pengertian pemasaran menurut para ahli di atas, ruang
lingkupnya terbatas pada bidang bisnis saja. Namun, seiring dengan perkembangan
jaman, aktivitas pemasaran tidak lagi sekadar beruang-lingkup di bidang bisnis saja,
tetapi jangkauannya telah melebar ke berbagai dimensi yang lain. Dewasa ini,
pemasaran tidak lagi digunakan oleh koorporat bisnis saja, tetapi organisasiorganisasi
sosial kemasyarakatan atau departemen-departemen pemerintah juga
menggunakannya.
Seorang pemuda yang membuat website yang berisi surat-surat dan puisipusi
cinta yang ditujukan untuk gadis pujaan hatinya termasuk terlibat dalam aktivitas
3
pemasaran. Setiap orang, organisasi, institusi, maupun koorporat yang mencoba
membujuk seseorang atau sekelompok massa untuk berbuat sesuatu – menyumbang
korban bencana alam, tidak merokok di tempat umum, menghemat listrik, membeli
suatu produk, mengajak berkencan – pada hakikatnya telah terlibat dalam aktivitas
pemasaran. Jadi, pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis saja, tetapi mempunyai
makna kemasyarakatan yang luas. Sebenarnya, aktivitas pemasaran bisnis modern
secara umum merupakan akibat dari kehidupan kemasyarakatan.
Ambil contoh, seseorang terdampar di sebuah pulau yang kosong. Tidak ada
seorang pun di pulau tersebut. Ia terpaksa harus menjalani hidupnya sendirian. Segala
kebutuhan hidupnya harus ia penuhi sendiri. Mulai memasak, bercocoktanam,
beternak, membuat perkakas sampai membuat rumah. Ia sama sekali
menggantungkan hidupnya pada kekuatannya sendiri. Dalam keadaan seperti ini, ia
sama sekali tidak memerlukan aktivitas pemasaran.
Situasi tersebut sangat berbeda dengan kita yang hidup di tengah
masyarakat. Aktivitas hidup yang kita lakukan berbeda dengan aktivitas yang
dilakukan tokoh kita di atas. Kita tidak harus menguasai semua ketrampilan
sebagaimana halnya tokoh kita tersebut, karena telah ada orang lain atau organisasi
yang melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Yang dituntut pada setiap individu yang
hidup di tengah masyarakat adalah kemampuan berinteraksi dengan pihak-pihak lain
dalam suatu komunitas. Dalam artian, kita harus mampu memasarkan ide-ide kita,
kemampuan dan ketrampilan kita atau berbagai hal yang bisa kita hasilkan kepada
pihak lain. Tanpa kemampuan memasarkan, sulit bagi kita untuk “survive” di tengah
masyarakat saat ini. Begitu pula bagi suatu organisasi, institusi, koorporat,
masyarakat maupun negara sekali pun, kemampuan dan aktivitas pemasaran
merupakan syarat mutlak untuk bisa bertahan dalam kehidupan dewasa ini.
William J.Stanton dan Y.Lamarto dalam buku mereka Prinsip Pemasaran
menyatakan bahwa di dalam perspektif kemasyarakatan ini, (1) para pemasar, (2) apa
yang mereka pasarkan, dan (3) potensi pasarnya semuanya memiliki dimensi yang
luas. Selain perusahaan niaga, kategori pemasar ( marketers ) dapat pula mencakup
beberapa unit sosial yang berbeda, misalnya, (a) partai politik yang berusaha untuk
memasarkan calonnya kepada masyarakat ; (b) direktur museum seni yang
memamerkan koleksi terbarunya untuk menarik bantuan dana dan jumlah pengunjung
yang lebih banyak; (c) serikat buruh yang memasarkan ide-idenya kepada para
anggota dan pengelola perusahaan; dan (d) para profesor yang berusaha membuat
mata kuliah mereka menarik minat mahasiswa.
Sebagai tambahan untuk serangkaian item yang biasanya dianggap sebagai
produk dan jasa, apa yang dipasarkan bisa mencakup (a) gagasan-gagasan, seperti
mengurangi polusi atau menyumbang Palang Merah; (b) manusia, seperti pelatih
4
sepak bola yang baru atau calon politisi; (c) tempat, seperti lokasi untuk
pabrik/industri atau tempat untuk berlibur.
Dalam artian, pasar mencakup pengertian yang lebih luas dan tidak hanya
terbatas pada konsumen langsung dari produk, jasa dan ide-ide. Sebagai contoh, pasar
sebuah universitas negeri mencakup pembuat undang-undang ( legislator ), pihak
yang menyediakan dana, masyarakat yang tinggal dekat kampus yang mungkin
terpengaruh oleh kehidupan kampus, dan alumni. Pasar sebuah perusahaan bisnis
mencakup badan-badan pemerintahan, pencinta lingkungan dan juru taksir pajak
daerah.
C. Hakikat Aktivitas Pemasaran
Seperti dijelaskan di atas, para ahli telah memberi pengertian yang
bermacam-macam terhadap aktivitas pemasaran ini. Dari semua definisi di atas, bisa
kita tarik satu benang merah, bahwa aktivitas pemasaran ditandai dengan adanya
hubungan antar individu atau antar organisasi yang di dalamnya terdapat kegiatan
tukar menukar atau transaksi.
William J.Stanton dan Y.Lamarto dalam buku mereka Prinsip Pemasaran
menyatakan bahwa intisari pemasaran adalah transaksi – tukar menukar – yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Akibatnya, pemasaran
terjadi setiap kali satu unit sosial berupaya untuk mengadakan transaksi dengan unit
sosial yang lain atas sesuatu yang bernilai. Pemasaran mencakup semua kegiatan
yang dirancang untuk memberikan kemudahan dalam transaksi tersebut.
Jika diikuti pengertian di atas, maka aktivitas pemasaran memiliki dimensi
yang cukup luas. Namun, dalam tulisan ini, penjelasan untuk aktivitas pemesaran
akan difokuskan dalam ruang lingkup bisnis.
Barangkali kita merasa bahwa kita cukup mengerti tentang pemasaran bisnis
ini. Bukankah kita sering menonton siaran iklan di berbagai televisi yang membujuk
kita untuk membeli produk-produk yang diiklankan ? Bukankah kita juga sering
didatangi sales yang menawarkan produk-produk tertentu ? Dan kita juga sering
mengamati bagaimana action para wira niaga menghadapi calon pembeli di mallmall.
Tapi, tahukah kita bahwa yang kita lihat tersebut hanyalah merupakan salah satu
bagian dari keseluruhan aktivitas pemasaran ?
William J.Stanton dan Y.Lamarto dalam buku di atas menguraikan bahwa
pemasaran mencakup kegiatan :
· Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen.
· Kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa
yang akan mememnuhi keinginan tersebut.
5
· Dan kemudian memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga,
mempromosikan dan mendistrisibusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.
Definisi ini mempunyai beberapa pengertian penting :
1. Ini adalah definisi sistem yang manajerial.
Disebut demikian karena aktivitas pemasaran bisa berjalan dengan baik dengan
syarat diperlukan adanya kegiatan manajerial, yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan.
2. Seluruh sistem dari kegiatan pemasaran bisnis harus berorientasi ke pasar atau
konsumen. Keinginan konsumen harus diketahui dan dipuaskan secara efektif.
3. Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis - sebuah proses integral yang
menyeluruh – bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai. Pemasaran
bukan kegiatan tunggal atau kegiatan gabungan. Pemasaran adalah hasil interaksi
dari berbagai kegiatan.
4. Program pemasaran dimulai dengan sebutir gagasan produk dan tidak terhenti
sampai keinginan konsumen benar-benar terpuaskan, mungkin beberapa waktu
setelah penjualan dilakukan.
5. Untuk berhasil, pemasaran harus memaksimalkan penjualan yang menghasilkan
laba dalam jangka panjang. Jadi, pelanggan harus benar-benar merasa bahwa
kebutuhannya dipenuhi agar supaya perusahaan memperoleh kesinambungan
usaha yang biasanya sangat vital bagi keberhasilan.
Jika diamati uraian di atas, terlihat jelas bahwa aktivitas pemasaran tidak
hanya sebatas pada aktivitas menjual setelah suatu produk diproduksi. Aktivitas
pemasaran harus dilakukan sebelum suatu produk di’launching’. Misalkan, dengan
mengobservasi perilaku dan animo konsumen terhadap suatu produk tertentu;
seberapa besar tingkat persaingan di pasar ; siapa saja kompetitornya dalam bidang
tersebut dan lain-lain.
Setelah ditentukan bahwa peluang pasar untuk produk yang akan diproduksi
cukup baik, maka tahap selanjutnya adalah menentukan harga, segmentasi pasar,
model distribusi, layanan purna jual dan lain sebagainya.
Dewasa ini para pebisnis amat menyadari bahwa pemasaran merupakan
sebuah bidang yang amat vital bagi perusahaan, ibaratnya pemasaran adalah ruh bagi
mati hidupnya suatu perusahaan. Bermula dari kesadaran ini lahirlah sebuah
pandangan baru yang disebut konsep pemasaran. Menururt Willian J. Stanton dalam
bukunya di atas menyatakan bahwa ada tiga ketetapan pokok yang mendasari konsep
pemasaran, yakni :
6
1. Semua operasi dan perencanaan perusahaan harus berorientasi
kepada konsumen.
2. Sasaran perusahaan harus volume penjualan yang
menghasilkan laba. Jadi bukan volume demi kepentingan
volume itu sendiri.
3. Semua kegiatan pemasaran di sebuah perusahaan harus
dikoordinir secara organisatoris.
Dari semua penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa konsep pemasaran
adalah sebuah pandangan yang berlaku di dunia usaha yang menyatakan bahwa
memuaskan keinginan konsumen merupakan tujuan dari perusahaan. Pandangan ini
merupakan dasar sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan. Karena itu,
segala aktivitas perusahaan harus dicurahkan untuk mengetahui apa yang diinginkan
dan dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana memuaskan kebutuhan dan keinginan
tersebut. Dari kemampuan memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut, perusahaan
mendapatkan laba.
7
Bab II
Pentingnya pemasaran
Dalam pernyataannya di The Straits Times, 6 Desember 1997, Timbalan
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, tatkala mengumumkan kebijakan
komprehensif untuk mengatasi kemelut ekonomi yang dihadapi negaranya mengatakan
"We must accept the economic reality, if we act like don't have problems, we will be in
bigger trouble".
Jika Anwar Ibrahim menyadari bahwa telah terjadi perubahan-perubahan
yang luar biasa menyangkut perekonomian global sehingga dibutuhkan strategi-strategi
baru untuk menghadapinya, bagaimana dengan pemerintah kita ? Saat itu dengan
pongahnya para pejabat kita mengatakan bahwa fundamental ekonomi kita kuat, dan
pertumbuhan kita diatas rata-rata negara Eropa dan Amerika Serikat. Nyatanya
perusahaan-perusahaan kita, BUMN yang memiliki hak monopoli sekali pun, tak kuasa
menghadapai perubahan-perubahan yang begitu cepat dan mengandung banyak
turbulensi tersebut. Mereka pada bertumbangan. Gempuran produk-produk dari luar yang
membanjiri pasar domestik telah mengharu-biru keperkasaan koorporat-koorporat lokal.
Industri-industri dalam negeri kewalahan menghadapi gempuran produk-produk manca
negara tersebut. Strategi pemasaran yang selama ini cukup ampuh ternyata sudah
kedaluarsa. Harus dicari strategi baru untuk menghadapi kompetisi di bidang pemasaran.
Hal ini menunjukkan betapa lambannya kita mengantisipasi beraneka ragam
perubahan yang diakibatkan oleh pasar global. Dalam bab ini akan dibicarakan
pentingnya aktivitas pemasaran, khususnya bagi koorporat bisnis.
Pada mulanya, aktivitas pemasaran ini dilakukan secara sangat sederhana.
Dalam era primitif, saat masyarakat bisa memenuhi sendiri segala macam kebutuhan
hidupnya, hampir tidak ada aktivitas pemasaran. Kalau toh ada, hanya berbentuk barter
atas barang-barang yang mereka hasilkan yang jumlahnya melebihi kebutuhan mereka
sendiri. Seiring dengan bertambahnya waktu, konsep pembagian kerja mulai muncul dan
berkembang. Orang mulai fokus membuat ( memproduksi ) barang-barang yang mereka
bisa kerjakan dengan baik. Akibat dari aktivitas ini, mulai terjadi kelebihan barangbarang
yang mereka buat. Adanya kelebihan ini mendorong mereka untuk menukar
(menjual) barang-barang tersebut ke pihak lain yang membutuhkan. Dari sini mulai
muncullah aktivitas pemasaran.
Oleh karena aktivitas pemasaran ini dirasa menguntungkan, maka produsenprodusen
kecil tersebut mulai membuat barang-barang dalam jumlah yang lebih besar.
Pada saat kapasitas produksi mulai tumbuh besar, akibat pola pembagian kerja yang lebih
baik, maka si produsen tidak mampu lagi memasarkan produk-produknya sendiri. Dari
sini muncul jenis pekerjaan baru, yakni menjualkan produk-produk yang mulai banyak
tersebut. Tugas pekerjaan ini adalah menjadi perantara antara produsen dan konsumen,
8
karena itu pekerjaan ini disebut dengan middleman ( pialang ). Kemudian, untuk
memperlancar aktivitas ini, sekelompok pembeli dan penjual ( middleman ) tadi mulai
membentuk tempat-tempat khusus untuk mereka bertemu sehingga terbentuk pusat-pusat
niaga yang dinamakan pasar. Ini adalah gambaran terbentuknya model pemasaran
tradisional.
Pemasaran modern lahir bersama dengan tumbuhnya revolusi industri.
Perkembangan dari revolusi industri ini memacu tumbuhnya pusat-pusat kota baru, yang
akibat berikutnya adalah berkurangnya penduduk pedesaan. Fenomena ini bisa dijelaskan
sebagai berikut :
Pada saat industri belum berkembang, sebagian besar penduduk melakukan
produksi dalam skala rumah tangga. Aktivitas ini dikerjakan di tempat mereka masingmasing.
Namun, seiring bertumbuhnya pabrik-pabrik baru, yang berada di kota-kota,
merangsang penduduk pedesaan berdatangan ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik
tersebut.
Hingga menjelang abad 20, pertumbuhan mesin-mesin produksi tidak
diberangi dengan aktivitas pemasaran yang pesat. Hal ini karena saat itu jumlah
permintaan akan barang-barang produksi jauh melampaui kapasitas pabrik-pabrik yang
ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Akan tetapi, semenjak 1920 keadaannya
menjadi mulai terbalik. Akibat terlalu memperhatikan pertumbuhan pabrik, maka
besarnya kapasitas produksi mulai melebihi permintaan. Secara otomatis perhatian orang
mulai berpindah, yang semula ditujukan ke arah peningkatan produksi beralih ke
pemasaran. Mulailah berbagai metode dan aktivitas pemasaran dikembangkan.
Dewasa ini, pentingnya pemasaran makin disadari pentingnya oleh setiap
negara. Pertumbuhan ekonomi masing-masing negara sangat ditentukan oleh kemampuan
pemasaran produk-produk dalam negeri mereka, terutama untuk pemasaran internasional.
Bahkan negara-negara yang memiliki industri-industri besar milik negara ( Inggris,
Swedia, Italia, China ) terus-menerus melakukan riset di bidang pemasaran untuk untuk
mendapatkan metoda-metoda pemasaran yang paling efektif dan efisien untuk
meningkatkan sistem distribusi dalam negeri dan memenangkan persaingan di
perdagangan global.
Pentingnya pemasaran akan terlihat ketika kita perhatikan jumlah tenaga
kerja yang terlibat dalam aktivitas pemasaran. Perkiraan William J.Stanton, antara
seperempat dan sepertiga tenaga kerja terlihat dalam kegiatan pemasaran. Ini termasuk
semua pegawai yang melakukan kegiatan eceran, grosir, transportasi, pergudangan dan
industri-industri komunikasi. Juga termasuk di dalamnya orang-orang yang bekerja di
departemen pemasaran perusahaan serta mereka yang terlibat dalam kegiatan pemasaran
dari industri non-pemasaran, jasa, pertanian, dan pertambangan. Lama-kelamaan
pekerjaan di bidang pemasaran meningkat lebih cepat dibandingkan pekerjaan di bagian
9
produksi. Kenaikan seperti ini merupakan refleksi dari mekarnya peranan pemasaran
dalam ekonomi dan naiknya permintaan akan jasa-jasa pemasaran. ( William J.Stanton,
Prinsip Pemasaran ).
Pentingnya Pemasaran Bagi Perusahaan
Konsep pemasaran modern meyakini bahwa dasar pertimbangan dari sudut
pemasaran merupakan faktor determinan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
di sebuah perusahaan. Bisa dikatakan bahwa pemasaran merupakan jantung kehidupan
dari berbagai macam usaha. Piha-pihak di berbagai perusahaan mulai mengakui bahwa
bahwa konsep-konsep pemasaran modern terbukti telah berhasil meningkatkan jumlah
keuntungan perusahaan.
Di masa sebelumnya, perusahaan hanya memperkirakan berapa besar
kapasitas produksi, setelah itu langsung merealisasikannya. Namun, untuk bisa bertahan
dalam persaingan pasar yang sangat ketat, konsep demikian harus ditinjau ulang. Untuk
dapat survive, pertama-tama perusahaan harus menentukan apa yang bisa dijual, berapa
banyak yang bisa dijual, rencana dan metode apa yang bisa digunakan untuk memikat
hati konsumen. Semua elemen dalam perusahaan, baik itu presdir, bagian produksi,
bagian keuangan dan bagian yang lain tidak bisa membuat perencanaan tanpa mengacu
data-data yang dimiliki oleh pemasaran. Betapapun baik kualitas produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan, tidak bisa menjamin kesuksesan perusahaan tersebut, selain juga
tidak bisa menjamin terciptanya kepuasaan pada konsumen. Nilai suatu produk baru bisa
dibuktikan jika produk itu telah dipasarkan ke konsumen. Jika daya serap konsumen
terhadap produk ini besar, maka bisa dikatakan bahwa produk tersebut terbukti unggul.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh departemen dalam suatu
perusahaan turut memberi andil besar bagi pertumbuhan sebuah perusahaan, namun
departemen pemasaranlah yang bisa menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa bidang pemasaran merupakan tulang punggung bagi perusahaan.
Pemasaran begitu pentingnya sehingga tidak lagi dipandang sebagai fungsi tersendiri,
melainkan harus dipandang bahwa pemasaran merupakan keseluruhan bisnis itu sendiri.
Swastha dan Irawan dalam buku mereka Manajemen Pemasaran Modern mendefinisikan
pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dibutuhkan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Jika disimak uraian di atas, nyatalah bahwa pemasaran melingkupi keseluruhan
dari aktivitas bisnis suatu koorporat. Aktivitas dari manajemen pemasaran meliputi
proses perencanaan produksi, penetapan harga, penentuan pola promosi, dan
10
pendistribusian produk untuk memenuhi kepuasan serta tujuan pelanggan, baik individu
atau kelompok.
Tujuan akhir dari aktivitas pemasaran adalah untuk mempengaruhi sifat dan
jumlah permintaan pelanggan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Jika boleh disimplifikasikan, maka manajemen pemasaran adalah manajemen permintaan
atas produk-produk perusahaan. Bukankah Semua kegiatan pemasaran adalah ditujukan
agar produknya dapat diterima dan kemudian disenangi pasar ?
Untuk bisa disenangi atau diterima pasar inilah diperlukan upaya-upaya
sedemikian rupa sehingga produk yang dijual benar-benar bisa memenuhi kebutuhan dan
memuaskan konsumen. Upaya tersebut harus dimulai sebelum suatu produk diproduksi
hingga pemberian pelayanan setelah sebuah produk sampai di tangan konsumen.
Konsep Pemasaran
Karena begitu pentingnya bidang pemasaran ini, para ahli terus mengembangkan
riset di bidang pemasaran. Dari riset yang dilakukan para ahli bidang pemasaran,
dikembangkanlah sebuah pandangan yang benar-benar baru yang disebut sebagai konsep
pemasaran. Menurut Willian J.Stanson dalam bukunya Prinsip Pemasaran terdapat tiga
kunci pokok yang mendasari konsep pemasaran ini, meliputi :
1. Semua operasi dan perencanaan perusahaan harus berorientasi kepada konsumen.
2. Sasaran perusahaan harus volume penjualan yang menghasilkan laba. Jadi,bukan
volume demi kepentingan volume itu sendiri.
3. Semua kegiatan pemasaran di sebuah perusahaan harus dikoordinir secara
organisatoris.
Selanjutnya, Willian J.Stanson dalam buku yang sama menyatakan bahwa dalam
maknanya yang utuh, konsep pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis yang mengatakan
bahwa kepuasan keinginan dari konsumen adalah dasar kebenaran sosial dan ekonomi
kehidupan sebuah perusahaan. Sudah sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus
dicurahkan untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen dan kemudian
11
memuaskan keinginan-keinginan itu; sudah tentu pada akhirnya perusahaan bertujuan
untuk memperoleh laba.
Konsep pemasaran menghendaki agar para eksekutif juga melakukan peninjauan
ulang mengenai bisnis sebuah perusahaan.
Dengan konsep baru ini, para ekskekutif perusahaan harus merubah cara pandang
mereka terhadap bidang usaha koorporat mereka. Jika sebelumnya orientasi para
eksekutif tersebut pada produk, maka kini harus dirombak untuk berorientasi ke
pemasaran. Ketika mereka ditanya, “Apa bisnis Anda ?” mereka seharusnya tidak lagi
menjawab “Kami membuat sepatu,” tetapi akan mengatakan “Kami memasarkan sepatu”.
Willian J.Stanson membuat bagan menarik mengenai perbedaan antara mereka
yang berorientasi ke produk dengan yang berorientasi ke pemasaran.[14]
http://sophieameliarobert.wordpress.com/2009/12/05/pentingnya-pemasaran-dalam-perpustakaan/

4.     Tantangan di era global

5.     Penerapan konsep dan teknik pemasaran

6.     Produk-produk perpustakaan yang dapat dipasarkan


http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/pemasaran
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/201/BAB%20II.pdf;jsessionid=4DAE0AB8459027632ACF23216B2D5DE9?sequence=6

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://downloads.ziddu.com/downloadfile/11074650/RuangLingkupPemasaran-1.pdf.html (diakses pada tanggal 12 september 2013, pukul 15:13

13 sep 10:13
Djatikusuma,
Goh,Sunny T.H, Khoo Kheng-Hor. 2005. Marketing Wise-Pendekatan Inkonvensional Terhadap Strategi Pemasarn di Asia. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
Grey librarian .2009. http://sophieameliarobert.wordpress.com/2009/12/05/pentingnya-pemasaran-dalam-perpustakaan/ , di akses pada tanggal 14 September 2013, pukul 14:18)
Kotler, philip, A.B. Susanto.1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Qalyubi, syihabuddin,dkk.2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab

(14 sep, 14:08

Yulianti.2010. http://blogs.unpad.ac.id/PERCIK/?p=48 (diakses tanggal 14 sep, pukul 14:18
13 sep 2013, 10:27



[14] http://downloads.ziddu.com/downloadfile/11074650/RuangLingkupPemasaran-1.pdf.html

1 komentar: